Laman

Selasa, 28 Januari 2014

" Last Child - Tak Pernah Ternilai "



Kau menyiksaku di sini dalam rasa bersalah
Yang kini membunuhku secara perlahan
Kau selalu menghindar dari aku yang selalu mencoba
Ungkapkan semua lewat tatap mata ini
Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku
Kau anggap aku tak ada
Dan kau tak pernah mengenal diriku

Setidaknya diriku pernah berjuang

Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu

Kau menghukum hati ini, hati yang dulu

Kau yakini tak pernah kecewakanmu
Kau memutuskan tuk pergi sebelum ku sempat
Memohon dan mengemis agar kau tetap di sini

Ternyata sedalam itu kau benci diriku

Kau anggap ku tak terlihat
Meski ku tepat di depan matamu

Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu

Setidaknya diriku pernah berjuang

Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti oooh

Setidaknya diriku pernah berjuang

Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar